I Dewa Gede Alit Rai Bawa
GIB (GURU IPS BERBAGI).
This is default featured slide 2 title
P4TK PKn dan IPS.
Selasa, 17 Agustus 2021
KOMPETENSI SAINS NASIONAL (KSN) TINGKAT SMP
Senin, 09 Agustus 2021
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK KELAS VIII MAPEL IPS
KEGIATAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)
MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII
MATERI IPS KELAS 8
BAB I INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN
- A. Mengenal negara-negara ASEAN
- B. Kondisi Alam Negara-Negara di Dunia
- C. Dinamika Penduduk Benua-Benua di Dunia
- D. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang di Asia dan Benua Lainnya
Setelah mempelajari materi bab ini, siswa diharapkan mampu
1. Menjelaskan kondisi geografis negara-negara ASEAN
2. Menyebutkan sumber daya alam di Asia Tenggara
3. Menjelaskan sumber daya manusia di negara-negara ASIA Tenggara, serta
4. Menjelaskan interaksi antarruang (distribusi potensi wilayah negara-negara ASEAN)
JULI
1. Pekan ke-1: Pengondisian PJJ
2. Pekan ke-2:
BAB I INTERAKSI
A. Mengenal Negara-Negara ASEAN
- VIDEO PENGENALAN NEGARA ASEAN :
- TUGAS I : https://forms.gle/FkvQJce1sWfVpsVG7
3. Pekan ke -3
Mengenal negara-negara ASEAN :
- Materi Bacaan : LATAR BELAKANG BERDIRINYA NEGARA ASEAN
- TUGAS II : https://forms.gle/XTR3LvsGPWdgVJ598
AGUSTUS
1. Pekan ke-1:
Mengenal negara-negara ASEAN :
- Materi Bacaan : PENGARUH ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS NEGARA ASEAN
- TUGAS III : https://forms.gle/9xUGkKfmdjLF6Jcf7
Minggu, 06 Juni 2021
KISI-KISI, SOAL DAN RAPORT SEMESTER 2 KELAS 9
KISI-KISI PAS SEMESTER GANJIL
SOAL PAS KELAS 9
KARTU SOAL
LEGGER
RAPORT 9.9
Senin, 03 Mei 2021
Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Bangsa-Bangsa Barat
C. Aktivitas Pembelajaran
Sebelum aktivitas
belajar dimulai terlebih dahulu marilah kita berdoa semoga kegiatan ini menjadi
sesuatu yang bernilai manfaat. Senang sekali mengetahui kalian tetap
bersemangat melakukan proses belajar. Selalu bersyukur kepada Tuhan atas segala
nikmat yang diberikan. Jagalah kesehatan mengingat saat
1. Silakan siapkan buku catatan dan alat tulis!
2. Masih semangat anak-anak hebat Indonesia, sekarang kita akan mempelajari materi dampak penjajahan bangsa Barat ke Indonesia, Yuk kita awali aktivitas pembelajaran dengan menyaksikan video wabah pes di pulau Jawa pada tahun 1910 s.d 1926, Berikut videonya
Bagi kalian yang tidak bisa mengakses link video silahkan perhatikan gambar berikut. Kalian juga dapat pula mengunjungi link Mengintip Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda
SETELAH MEMBACA DAN MENONTON VIDEO DIATAS JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT
https://forms.gle/Tz5FYi7UAcQuKpFt7
Kamis, 15 April 2021
Asesmen Kompetensi Minimum SMP (AKM)
Hasil PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan menengah kurang memadai. Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi literasi membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan sains, 71% siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk matematika dan 60% siswa di bawah kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor PISA Indonesia stagnan dalam 10-15 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang konsisten dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana pendapat Anda?
Menanggapi kondisi tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong peningkatan kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh dibutuhkan. Untuk itu pada tahun 2021 mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ujian Nasional (UN) sudah tidak lagi diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga terkait.
Dalam hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan. Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.
Kebijakan terkait penerapan Asesmen Nasional (AN) ini telah disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Anda dapat mendengarkan penjelasannya lebih detail dengan menyaksikan video yang disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Silakan cermati dengan seksama dan mencatat poin penting yang Anda peroleh.
KEBIJAKAN AKM@NADIEMMAKARIM
MATERI - MATERI
1. APA PENTINGNYA ASESMEN NASIONAL
2. Tujuan dan Manfaat Asesmen Nasional
4. Membandingkan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional
5. Kreteria Peserta Pelaksana Asesmen Nasional
6. Merumuskan Butir Soal Asesmen Nasional
8. Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca
9. Menganalisis Tahap Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMP
10. Contoh butir Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMP
11. Latihan Membuat Soal Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMP
12. Konsep Numerasi
13. Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi
14. Menganalisis Tahap Asesmen Numerasi Tingkat SMP
15. Contoh Butir Asesmen Numerasi Tingkat SMP
16. Latihan Membuat Soal Asesmen Numerasi Tingkat SMP
17. Mengidentifikasi 4 Katagori Tingkat Penguasaan Kompetensi
18. Menjelaskan Perbedaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dengan Berbasis Konten
19. Analisis Katagori Penguasaan Kompetensi untuk Tindak Lanjut Pembelajaran
20. Merekomendasikan strategi Pembelajaran Berdasarkan Hasil Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum
21. Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi pada Mata Pelajaran
22. Segitiga Belajar : Kurikulum dan Pembelajaran Asesmen,
copyright : https://sim-gurubelajar.simpkb.id/
Segitiga Belajar: Kurikulum, Asesmen dan Pembelajaran
Apa sebenarnya peran asesmen dalam peningkatan kualitas pembelajaran murid? Apa keterkaitan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran dalam menyediakan pengalaman belajar murid yang berkualitas?
Asesmen seringkali dipersepsikan sebagai upaya menentukan nilai murid. Tidak heran apabila banyak dari kita yang berusaha keras melakukan upaya agar nilai murid kita setinggi mungkin. Nilai murid menjadi sasaran kinerja. Padahal peran asesmen yang pertama dan utama bukan lah menentukan nilai murid.
Peran pertama dan utama asesmen harus dilihat sebagai bagian dari proses pembelajaran yang utuh. Kerangka yang sering digunakan adalah segitiga belajar yang mengkaitkan antara asesmen, kurikulum dan pembelajaran. Segitiga belajar membantu kita tidak melihat asesmen, kurikulum dan pembelajaran sebagai aspek yang berdiri sendiri. Guru dan pemimpin sekolah dapat melakukan penyelarasan antar 3 aspek yang menentukan pengalaman belajar murid.
Dalam segitiga belajar, maka makna masing-masing segi adalah sebagai berikut:
Kurikulum: Seperangkat kompetensi yang penting dikuasai murid dengan menggunakan cara belajar dan asesmen tertentu. Pengembangan kurikulum, selain mengacu pada tantangan dunia nyata, hendaknya mengacu pada hasil asesmen dan refleksi praktik pembelajaran.
Pembelajaran: Serangkaian aktivitas yang dirancang dan dilakukan di ruang kelas berdasarkan kompetensi awal murid yang diketahui dari hasil asesmen dan untuk mencapai sasaran kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran memadukan informasi dari asesmen dengan informasi dari kurikulum. Keseimbangan antara paduan tersebut yang akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Asesmen: Proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan sejumlah informasi yang terkait pencapaian kondisi murid dan penguasaan suatu kompetensi tertentu. Asesmen diagnosis: asesmen di awal untuk merancang strategi pembelajaran. Asesmen formatif: asesmen sepanjang proses belajar untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian pembelajaran. Asesmen sumatif: asesmen di akhir untuk menentukan level penguasaan kompetensi oleh murid.
Pemahaman terhadap segitiga belajar akan membawa kita pada kebutuhan membaca laporan Asesmen Kompetensi Minimum dan menggunakannya untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Bagaimana cara membaca dan menggunakannya? Pelajari topik modul berikutnya.
Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi pada Mata Pelajaran
Pada aktivitas sebelumnya, Bapak dan Ibu telah memahami bahwa laporan hasil Asesmen Nasional mengidentifikasi tingkat kompetensi literasi dan numerasi siswa dalam sebuah satuan pendidikan ke dalam 4 kategori. Anda juga telah memahami bagaimana laporan hasil AKM dianalisis untuk menentukan tindak lanjut dalam strategi pembelajaran yang lebih berbasis penguasaan kompetensi, bukan berfokus pada konten saja.
Contoh praktik baik berikut ini, akan memberikan gambaran pada Bapak dan Ibu bagaimana praktik pembelajaran yang berbasis kompetensi. Selain itu contoh berikut ini juga memberikan gambaran bagaimana literasi dan numerasi terintegrasi dalam pembelajaran.
Contoh Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi:
- Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD. Klik di Modul Literasi dan Numerasi
- Surat Kabar Guru Belajar Edisi Ke-21: Literasi untuk Belajar. Klik di http://bit.ly/skgurubelajar021
Merekomendasikan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Hasil Laporan Asesmen Kompetensi Minimum
Dengan penjelasan dan ilustrasi yang diberikan diharapkan guru dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya dapat memperoleh gambaran AKM secara komprehensif. Seperti telah disampaikan dan ditunjukkan, meskipun AKM tidak mengukur secara spesifik capaian belajar pada mata pelajaran, namun pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran. Tentunya dengan didasarkan pada analisis hasil laporan Asesmen Kompetensi Minimum.
Implikasi tingkat kompetensi pada pembelajaran dapat dilihat melalui contoh mata pelajaran IPS berikut ini. Disajikan bacaan berisi materi baru mengenai koperasi: menjelaskan definisi, fungsi, manfaat dan beragam contoh baik. Guru diharapkan menyesuaikan pembelajarannya sesuai tingkat kompetensi murid. Misalnya:
- Murid di tingkat Perlu Intervensi Khusus belum mampu memahami isi bacaan, murid hanya mampu membuat interpretasi sederhana. Guru IPS tidak cukup bertumpu pada materi bacaan tersebut. Murid perlu diberi bahan belajar lain secara audio, visual dan pendampingan khusus.
- Murid di tingkat Dasar telah mampu mengambil informasi dari teks, namun tidak memahami secara utuh isi topik koperasi. Murid dapat diberi sumber belajar pendamping dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk pemahaman yang utuh.
- Murid di tingkat Cakap mampu memahami dengan baik isi teks mengenai koperasi, namun belum mampu merefleksi. Murid dapat diberi pembelajaran identifikasi kondisi lingkungan murid, mengaitkan dengan fungsi dan manfaat koperasi.
- Murid di tingkat Mahir mampu memahami isi bacaan dan merefleksi kegunaan koperasi dari teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat melakukan pembelajaran berupa menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.
Untuk melihat contoh-contoh ragam strategi pembelajaran berdasarkan kategori tingkat penguasaan kompetensi, Anda dapat membaca lebih jauh pada tautan berikut ini AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran
Analisis Kategori Penguasaan Kompetensi untuk Tindak Lanjut Pembelajaran
Tidak semua siswa akan mencapai level mahir dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi setiap usaha dan proses yang dilakukan siswa untuk mencapai level yang lebih tinggi, tentu akan menunjukan peningkatan kinerja siswa. Dimana siswa menjadi lebih fasih dan terampil. Kefasihan mengacu pada kelancaran mereka dalam melakukan pekerjaannya. Siswa menjadi lebih yakin pada kemampuannya jika siswa dapat naik ke level penguasaan yang lebih tinggi. Keterampilan mengacu pada kemampuan untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap situasi baru untuk “bergerak dengan cepat” berdasarkan informasi baru.
Setiap kategori tingkat penguasaan kompetensi, sebagaimana telah dibahas pada aktivitas sebelumnya, tentu memiliki kebutuhan dan pendekatan tersendiri. Sebelum menentukan tindak lanjut yang tepat, Guru perlu menganalisis setiap kategori kompetensi siswanya.
Pada infografik berikut ini, disajikan contoh analisis tingkat kompetensi berdasarkan kebutuhan, pendekatan, struktur pembelajaran. Penjelasan ini diadaptasi dari penjelasan tahapan penguasaan Marc Rosenberg (2012). Silakan membaca dan mencermatinya.