1. Latar Belakang Berdirinya ASEAN
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama 10 (sepuluh) negara di Asia Tenggara.
ASEAN dibentuk tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok waktu itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Sumber: https://belajarilmudunia.files.wordpress.com/2017/01/7f032-delegasi2 bpendiri2basean.jpg
Negara-negara anggota ASEAN, berdasarkan tanggal menjadi anggota, adalah Indonesia (8 Agustus 1967); Malaysia (8 Agustus 1967); Singapura (8 Agustus 1967); Thailand (8 Agustus 1967); Filipina (8 Agustus 1967); Brunei Darussalam (8 Januari 1984); Vietnam (28 Juli 1995); Laos (23 Juli 1997); Myanmar (23 Juli 1997); Kamboja (30 April 1999).
Adanya keinginan kuat dari para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemuka karena situasi di kawasan pada era 1960-an dihadapkan pada situasi rawan konflik, yaitu perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan yang apabila dibiarkan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan.
Penandatanganan Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh Menteri-menteri Luar Negeri Narciso Ramos (Filipina), Adam Malik (Indonesia), Thanat Khoman (Thailand), Tun Abdul Razak (Malaysia), dan S. Rajaratnam (Singapura).
Sumber: http://setnas-asean.id/tentang-asean
2. Prinsip ASEAN
ASEAN memiliki Prinsip yang dipegang teguh yakni:
a. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional seluruh negara anggota ASEAN;
b. Komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di kawasan ASEAN;
c. Menolak agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional;
d. Mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota ASEAN, dan menghormati kebebasan yang mendasar, pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, serta pemajuan keadilan sosial.
3. Tujuan ASEAN
Tujuan ASEAN adalah sebagai berikut:
a. Memajukan/mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
b. Memelihara perdamaian yang dinamis dan stabilitas kawasan Asia Tenggara.
c. Mengadakan kerja sama secara terus menerus untuk latihan dan pelatihan di bidang ilmu pengetahuan.
d. Memupuk kerja sama terutama di bidang industri dan pertanian, perbaikan hubungan perdagangan agar saling menguntungkan, dan usaha-usaha lainnya yang dapat memberikan kemudahan bagi sesama negara anggota.
e. Bekerja sama secara aktif di bidang pertanian, industri, dan perdagangan, serta mengkaji langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memajukan perdagangan.
4. Semboyan ASEAN
Semboyan ASEAN adalah: “Satu Visi, Satu Identitas, Satu Masyarakat” (One Vision One Identity One Community).
5. Struktur Organisasi ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan tingkat tinggi para kepala negara/pemerintahan negara anggota.
Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) adalah pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN yang bertindak sebagai koordinator Dewan Masyarakat ASEAN.
Dewan Masyarakat ASEAN (ASEAN Community Council) adalah pertemuan para Menteri yang membidangi tiga pilar Masyarakat ASEAN, yaitu Pilar Politik-Keamanan, Pilar Ekonomi, dan Pilar Sosial-Budaya.
Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies) adalah pertemuan para menteri yang membidangi setiap sektor kerja sama ASEAN.
Pertemuan tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN Senior Officials’ Meeting) adalah pertemuan para pejabat tinggi di bawah tingkat menteri negara anggota ASEAN yang membidangi setiap sektor kerja sama ASEAN.
Sekretariat ASEAN adalah organ ASEAN yang berfungsi meningkatkan koordinasi antar badan ASEAN dan implementasi berbagai kegiatan dan proyek dalam kerangka kerja sama ASEAN. Sekretariat ASEAN dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.
Komite Wakil Tetap ASEAN adalah forum para Duta Besar/Wakil Tetap negara anggota ASEAN yang diakreditasikan ke ASEAN dan berkedudukan di Jakarta, Indonesia.
Sekretariat Nasional adalah pumpunan kegiatan (focal point) tingkat nasional setiap negara ASEAN yang memiliki tugas menyimpan informasi mengenai urusan ASEAN, mengoordinasikan pelaksanaan keputusan ASEAN, serta memajukan identitas dan kesadaran ASEAN.
Komisi Antarpemerintah untuk HAM ASEAN (ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights/AICHR) adalah Badan HAM ASEAN yang bertugas memajukan dan melindungi HAM seluruh masyarakat di ASEAN.
Struktur Organisasi ASEAN (Sumber: http://setnas-asean.id/tentang-asean)
6. Sekretaris Jenderal ASEAN
Sekretaris Jenderal ASEAN adalah kepala Sekretariat ASEAN yang diangkat oleh Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN untuk periode lima tahun dan dipilih dari warga negara anggota ASEAN berdasarkan rotasi menurut urutan abjad nama negara dalam bahasa Inggris.
Sekretaris Jenderal ASEAN bertugas membantu pelaksanaan berbagai kesepakatan/keputusan ASEAN serta memantau dan melaporkan perkembangan capaian ASEAN kepada KTT ASEAN. Selain itu, menyampaikan pandangan dan sikap ASEAN kepada eksternal sesuai pedoman kebijakan dan mandatnya.
Sekretaris Jenderal ASEAN periode Januari 2018 – Desember 2022 adalah Lim Jock Hoi dari Brunei Darussalam.
7. Sekretariat ASEAN
Sesuai dengan persetujuan (Host Country Agreement) antara Pemerintah Indonesia dan ASEAN, Pemerintah Indonesia menyediakan tempat bagi kantor baru Sekretariat ASEAN dengan menghibahkan gedung eks Kantor Walikota Jakarta Selatan. Kementerian Luar Negeri telah melaksanakan sayembara disain gedung baru Sekretariat ASEAN dan rancangan pemenang sayembara tersebut diumumkan pada tanggal 23 Desember 2015.
Sekretariat ASEAN berada di Jalan Sisingamangaraja Nomor 70A, Jakarta Selatan, Indonesia.
Sekretariat ASEAN berfungsi sebagai:
a. Penghubung antar badan dan komite di ASEAN;
b. Penghubung ASEAN dengan pihak eksternal, termasuk organisasi internasional;
c. Pendukung pelaksanaan seluruh proyek dan kegiatan ASEAN secara lebih efektif.
8. Ketua ASEAN
Berdasarkan Piagam ASEAN, Ketua ASEAN digilir setiap tahun berdasarkan urutan abjad nama negara anggota ASEAN dalam bahasa Inggris. Ketua ASEAN tahun 2017 adalah Filipina.
Ketua ASEAN berperan sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pertemuan, antara lain: KTT ASEAN, Dewan Koordinasi ASEAN, Dewan Masyarakat ASEAN, dan Badan Sektoral ASEAN.
9. Bendera ASEAN
Ikatan rumpun padi melambangkan harapan para tokoh pendiri ASEAN agar asosiasi ini secara bersama-sama terikat dalam persahabatan dan kesetiakawanan sosial.
b. Biru melambangkan perdamaian dan stabilitas.
c. Merah melambangkan semangat dan kedinamisan.
d. Putih melambangkan kesucian.
e. Kuning melambangkan kemakmuran.
KEADAAN NEGARA-NEGARA DI KAWASAN ASIA TENGGARA
Berikut disajikan keadaan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Timor Leste yang belum masuk ASEAN.
1. Letak, Batas, Luas
a. Letak
1) Letak astronomis
Letak astronomis adalah letak yang didasarkan pada garis lintang dan garis bujur. Sebagian besar negara-negara di kawasan Asia Tenggara terletak di belahan bumi Utara. Letak astronomis wilayah Asia Tenggara berada pada posisi 29° LU - 11° LS dan 93° BT - 141° BT. Garis astronomis 29oLU berada di ujung utara Myanmar dan 11o LS berada di ujung selatan Indonesia. Sedangkan 93o BT merupakan batas astronomis Myanmar sebelah barat dan 141o BT adalah batas astronomis Indonesia sebelah timur.
2) Letak Geografis
Berdasarkan letak geografis, Asia Tenggara berada di antara Benua Australia dan daratan utama Benua Asia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak kawasan Asia Tenggara sangat strategis karena berada di antara dua samudra. Kawasan ini menghubungkan negara-negara barat dan timur sehingga kawasan ini menguntungkan bagi peningkatan kegiatan perdagangan dan pariwisata di kawasan Asia Tenggara.
b. Batas
Secara geografis, batas-batas wilayah Asia Tenggara adalah sebagai berikut:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Tiongkok dan India
2) Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Australia dan Samudra Hindia
4) Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia dan India
c. Luas
Secara keseluruhan luas daratan Asia Tenggara adalah ± 4.512.802 km2. Indonesia adalah negara yang paling luas dengan luas wilayah ± 1.922.570 km2, sedangkan Singapura adalah yang paling sempit dengan luas wilayah ± 618 km2.
2. Bentang Alam
Dilihat secara geografi Kawasan Asia Tenggara terbagi atas dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Daratan yang terletak di Asia berbentuk semenanjung: Mainland Southeast Asia (Asia Tenggara Daratan): Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Malaysia Barat.
b. Daratan yang terletak di kepulauan: Insular Southeast Asia (Asia Tenggara Kepulauan): Singapura, Filipina, Indonesia, Malaysia Timur, dan Brunei Darussalam.
Daratan utamanya berbentuk semenanjung yang dikenal dengan Indo-Cina. Bentang alam kawasan Asia Tenggara terdiri atas banyak pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi. Kawasan Asia Tenggara dilalui dua jalur atau rangkaian gunungapi, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Kedua sirkum ini dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik.
Tabrakan lempeng tektonik karena gerakan saling mendekat menimbulkan pegunungan. Tabrakan antarlempeng dapat juga menimbulkan palung samudra, apabila salah satu lempeng menunjam ke dasar laut.
Gerakan lempeng yang saling menjauh bisa membentuk pematang samudra di dasar laut dan lembah retak di daratan. Gerakan saling menggeser antarlempeng menimbulkan sesar.
Selain pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi di kawasan ini juga tersebar beberapa dataran rendah, meliputi delta, lembah, dataran banjir, maupun dataran pantai.
Dataran di kawasan Asia Tenggara umumnya berasosiasi dengan sungai-sungai besar. Asosiasi dengan sungai ini memberikan materi aluvium hasil pengendapan oleh sungai di sekitar aliran sungai.
Bentuk permukaan Bumi bawah laut di kawasan Asia Tenggara tidak jauh berbeda dengan di daratan. Di bawah laut terdapat juga jajaran pegunungan, dataran hingga jurang dalam yang sering disebut palung.
Berdasarkan bentuk secara geografis, negara-negara ASEAN memiliki ciri sebagai berikut:
a. Compact, yaitu berbentuk hampir seperti lingkaran. Contohnya negara Kamboja.
b. Fragmented, yaitu berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah. Contohnya Indonesia.
c. Elongated, yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.
d. Protruded atau mempunyai bentuk yang beragam serta kompleks dengan bentuk yang memanjang menyerupai tangan, misalnya Myanmar dan Thailand.
Secara rinci, bentang alam Asia Tenggara adalah sebagai berikut.
a. Pegunungan
1) Pegunungan lipatan tua
(1) Pegunungan Bilauktaung (Thailand)
(2) Pegunungan Annam (Vietnam)
(3) Pegunungan Titiwangsa (Malaysia)
(4) Pegunungan Bintan (Malaysia)
(5) Pegunungan Muller (Indonesia)
(6) Pegunungan Schwaner (Indonesia)
(7) Pegunungan Tenasserim (Thailand)
(8) Pegunungan Barat (Thailand)
(9) Pegunungan Utara (Thailand)
(10) Pegunungan Gajah (Kampuchea)
2) Pegunungan lipatan muda
(1) Pegunungan Arakan Yoma (Myanmar)
(2) Pegunungan Bukit Barisan (Indonesia)
(3) Pegunungan Crocker (Malaysia)
(4) Pegunungan Kapuas Hulu (Malaysia)
(5) Pegunungan Sudirman (Indonesia)
(6) Pegunungan Jaya Wijaya (Indonesia)
(7) Pegunungan Zambales (Filipina)
(8) Pegunungan Cordillera Tengah (Filipina)
(9) Pegunungan Sierra Madre (Filipina)
(10) Pegunungan Diutana (Filipina)
b. Dataran tinggi
1) Dataran Tinggi Shan (Myanmar)
2) Dataran Tinggi Korat (Thailand)
3) Dataran Tinggi Laos (Laos)
4) Dataran Tinggi Gayo/Aceh (Indonesia)
5) Dataran Tinggi Karo/Batak (Indonesia)
6) Dataran Tinggi Minangkabau (Indonesia)
7) Dataran Tinggi Priangan/Bandung (Indonesia)
8) Dataran Tinggi Dieng (Indonesia)
c. Gunungapi
1) Gunung Merapi (Indonesia)
2) Gunung Kerinci (Indonesia)
3) Gunung Krakatau (Indonesia)
4) Gunung Semeru (Indonesia)
5) Gunung Lompobatang (Indonesia)
6) Gunung Agung (Indonesia)
7) Gunung Rinjani (Indonesia)
8) Gunung Mayon (Filipina)
9) Gunung Pinatubo (Filipina)
10) Gunung Apo (Filipina)
11) Gunung Pulog (Filipina)
d. Dangkalan benua
1) Dangkalan Sunda
2) Dangkalan Sahul
e. Sungai
Asia Tenggara merupakan salah region Asia yang memiliki banyak sungai, yang dimanfaatkan untuk keperluan seperti sarana transportasi, budidaya perikanan, dan sumber air bagi pertanian. Berikut sepuluh sungai terpanjang di Asia Tenggara.
1) Sungai Mekong (4.023 km)
Sungai terpanjang di Asia Tenggara yang pertama yaitu Sungai Mekong dengan panjangnya sekitar 4.023 km. Selain itu, Sungai Mekong juga sungai terpanjang ke-12 di dunia setelah Sungai Lena di Siberia.
Sungai Mekong bersumber di Gunung Jifu di Zaduo county, Tibet, kemudian mengalir ke ke Tiongkok, tepatnya di Provinsi Yunnan, terus mengalir ke Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, hingga sampai ke Vietnam.
2) Sungai Thanlwin (2.815 km)
Sungai Thanlwin mengalir di tiga negara Asia yaitu Tiongkok, Myanmar, dan Thailand.
3) Sungai Irrawaddy (2.170 km)
Sungai Irrawaddy merupakan sungai terpenting di Myanmar.
4) Sungai Chindwin (1.207 km)
Sungai Chindwin berada di Myanmar yang merupakan anak Sungai Irrawaddy. Sungai Chindwin bersumber dari Lembah Hukawng, Kachin, Myanmar.
5) Sungai Kapuas (1.143 km)
Sungai Kapuas berada di Indonesia, tepatnya terletak di provinsi Kalimantan Barat dengan panjangnya yang mencapai 1.143 km.
Nama sungai diambil dari nama daerah sumber sungai tersebut yaitu Kapuas, tapi karena sungai ini juga mengalir di daerah Lawie atau Lawai yang sekarang lebih dikenal dengan Kabupaten Melawi, maka ada juga yang menyebutnya sungai Batang Lawai.
6) Sungai Fly (1.050 km)
Sungai Fly merupakan sungai yang berada di pulau Papua. Sungai ini yang mengalir dari Gunung Emanuel Victor menuju ke bagian tenggara di Teluk Papua.
Sungai Fly juga merupakan bagian dari perbatasan antara negara Indonesia di provinsi Papua dengan Papua Nugini. Nama Fly diambil dari nama kapal HMS Fly yang digunakan oleh Kapten Blackwood untuk mengeksplorasi muara sungai tersebut pada tahun 1842.
7) Sungai Mahakam (920 km)
Sungai Mahakam adalah sungai terpanjang kedua di Indonesia dan sungai terpanjang di Kalimantan Timur. Sungai ini bersumber di Kabupaten Kutai Barat dan bermuara di Selat Makassar.
Sejak dulu sampai sekarang ini, Sungai Mahakam mempunyai peranan yang cukup penting dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Timur seperti sumber air, budidaya perikanan, dan sarana transportasi.
8) Sungai Barito (909 km)
Sungai Barito atau kadang juga disebut sungai Dusun adalah salah satu sungai terpanjang di Indonesia yang berada di pulau Kalimantan. Sungai ini bersumber di pengunungan Schwaner di Kalimantan Tengah dan bermuara di Laut Jawa.
9) Sungai Batanghari (800 km)
Satu lagi sungai di Indonesia yang masuk list sungai terpanjang di Asia Tenggara yaitu Sungai Batanghari atau kadang juga disebut Sungai Hari. Sungai Batanghari ini berada di pulau Sumatera.
Sungai Batanghari bersumber di Gunung Rasan di Kabupaten Solok, Sumatra Utara terus mengalir menuju ke Sungai Pagu. Selain itu, terdapat banyak juga sungai kecil lainnya yang bermuara di Sungai Batanghari ini
10) Sungai Chi (765 km)
Sungai Chi berada di Thailand, bersumber di pegunungan Phetchabun dan bermuara di Sungai Mun.
3. Keadaan Iklim
Asia Tenggara berada di daerah lintang rendah sehingga beriklim tropis, dicirikan oleh curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari yang panas sepanjang tahun. Hanya sebagian kecil yang beriklim subtropis, yaitu Myanmar bagian utara. Myanmar bagian utara dikenal juga sebagai daerah kering karena terletak di daerah bayangan hujan Pegunungan Arakan Yoma. Angin Muson sangat memengaruhi musim di wilayah Asia Tenggara. Angin Muson Timur menyebabkan musim kemarau, sedangkan angin Muson Barat menyebabkan musim hujan. Selain itu, Asia Tenggara juga dipengaruhi oleh angin Pasat yang bertiup dari daerah subtropis menuju ekuator yang sering membentuk badai yang merusak wilayah negara Myanmar dan Filipina.
4. Kondisi Geologis Asia Tenggara
Secara geologis, Asia Tenggara merupakan daerah pertemuan dua pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania dan bertemu di Indonesia. Tepatnya di perairan Sibolga, arah barat laut Palung Banda. Rangkaian pegunungan (lipatan) muda di atas membentuk suatu busur kurva linear, yang beberapa bagiannya ada di bawah permukaan laut. Selain daerah pegunungan lipatan muda, bentang alam Asia Tenggara terdiri atas daerah batuan tua dan daerah lembah. Daerah batuan tua terdapat di bagian tengah, yang meliputi Plato Tua Yunan dan Indo Cina yang terbentuk pada masa pra-kambium, dan rangkaian Pegunungan Indo-Malaysia. Batuan tua itu banyak mengandung bijih timah sehingga dapat menopang perekonomian sebagian negara di wilayah itu.
Di sela-sela rangkaian pegunungan itu terdapat hamparan dataran rendah yang letaknya di lajur aliran dan delta sungai-sungai besar di kawasan itu, seperti Sungai Mekong, Sungai Irawadi, Sungai Salween, Sungai Chao Phraya, dan Sungai Kapuas.
5. Tanah
Sumber daya tanah di kawasan Asia Tenggara beraneka ragam jenisnya sesuai proses pembentukannya. Berikut adalah jenis tanah yang mendominasi kawasan Asia Tenggara.
a. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik merupakan jenis tanah hasil proses vulkanisme (gunungapi). Tanah jenis vulkanik bersifat subur. Karena subur maka sangat baik untuk pertanian. Tanah jenis ini terdapat di negara Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Myanmar.
b. Tanah Aluvial (Endapan)
Tanah Aluvial (endapan) merupakan jenis tanah yang dibawa dan diendapkan oleh aliran sungai. Karena subur, maka sangat baik untuk pertanian. Tanah alluvial terdapat di lembah atau tepi aliran sungai dan delta. Di kawasan Asia Tenggara, tanah alluvial terdapat di lembah dan delta Sungai Nan, Sungai Mekong, dan Sungai Bengawan Solo.
6. Flora dan Fauna
a. Flora
Kawasan Asia Tenggara sebagian besar beriklim tropis dengan curah hujan yang relatif tinggi dan kondisi tanah yang subur. Keadaan ini menumbuhkan hutan tropis basah yang bersifat heterogen (mencapai 60% jenis hutan yang ada) dan kaya akan flora dan fauna.
Negara di kawasan Asia Tenggara yang tidak memiliki area hutan hanyalah Singapura. Jenis hutan yang ada di wilayah Asia Tenggara pada umumnya berupa hutan tropis, jenis hutan yang lain adalah jenis hutan homogen (seperti hutan jati dan hutan pinus), dan hutan mangrove di kawasan pantai. Bahkan, di wilayah Nusa Tenggara (Indonesia) hanya terdapat sabana (padang rumput).
Hasil hutan yang banyak dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor adalah berbagai jenis kayu, karet hutan, rotan, dan damar. Hasil-hasil hutan tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, khususnya mebel dan bahan baku obat-obatan.
b. Fauna
Persebaran fauna terpengaruh oleh persebaran flora dan sejarah geologisnya. Fauna di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, terbagi atas tiga zona, yaitu zona Indonesia bagian Barat (zona Asiatis),zona Indonesia bagian Tengah (zona peralihan),dan zona Indonesia bagian Timur (zona Australis).
Perpindahan antarzona tersebut dibatasi oleh garis khayal yang disebut garis Wallace (untuk memisahkan antara zona Asiatis dengan zona peralihan) dan garis Weber (untuk memisahkan antara zona peralihan dengan zona Australis). Negara negara yang memiliki fauna dengan tipe Asiatis pada umumnya adalah negara-negara yang berada di kawasan Benua Asia, yaitu negara Myanmar, Thailand, Laos, Kampuchea (Kamboja), Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia bagian barat, dan Singapura.
Negara yang memiliki jenis fauna khas karena merupakan zona peralihan adalah Filipina dan Indonesia bagian tengah, sedangkan negara yang memiliki jenis fauna Australis adalah Indonesia bagian timur dan Timor Leste.
Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara. Misalnya di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orangutan, gajah asia, badak sumatra dan macan dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan.
Banyak terdapat jenis kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.
Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia hingga sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar