Jumlah Pengunjung

Minggu, 27 September 2020

INTERAKSI ANTAR NEGARA-NEGARA ASEAN

 1.   Pengertian, Faktor Pendorong, dan Penghambat Kerja Sama Antarnegara-negara ASEAN

Kerja sama antarnegara adalah kerja sama yang dilakukan oleh dua negara atau lebih berdasarkan kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kerja sama antarnegara sangat perlu dan penting dilakukan oleh suatu negara dengan salah satu alasannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Hal itu dikarenakan keterbatasan negara tersebut dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Dalam kehidupan yang semakin maju dan berkembang, kerja sama sangatlah diperlukan baik antarindividu, antarlembaga, antarmasyarakat, bahkan antarnegara. Maksud dari kerja sama adalah melakukan suatu kegiatan secara bersama yang melibatkan dua pihak atau lebih, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan guna mencapai tujuan tertentu.
Kerja sama antarnegara bisa dilakukan dalam berbagai bidang, di antaranya adalah:
a.   Bidang ekonomi
b.   Bidang politik
c.   Bidang sosial budaya
d.   Bidang hukum
e.   Bidang keamanan.
Salah satu bentuk kerja sama antarnegara adalah kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara di dunia. Agar kerja sama ekonomi antarnegara dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak, maka kerja sama itu perlu diatur melalui lembaga dan organisasi internasional. Salah satu dari organisasi tersebut adalah ASEAN.
Kerja sama antarnegara-negara kawasan Asia Tenggara sudah lama dilakukan, baik itu secara formal maupun non formal.
Berikut ini faktor-faktor pendorong terjadinya kerja sama negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
a    Faktor Kesamaan Nasib dan Sejarah
Semua negara-negara di kawasan Asia Tenggara sama-sama mengalami penjajahan oleh bangsa lain (kecuali Thailand). Selain itu bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara sudah lama menjalin hubungan baik. Ingat, dulu pernah berkembang dua kerajaan besar yang menyatukan bangsa-bangsa di kawasan ini yakni Kerajaan Sriwijaya (abad ke-5) yang berpusat di Palembang dan Kerajaan Majapahit (± abad ke-7) yang berpusat di pulau Jawa. Bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara dewasa ini mayoritas juga sebagai negara berkembang (kecuali Singapura).
b.   Faktor Kedekatan Geografis
Bagaimanapun, wilayah negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, saling berdekatan satu sama lain. Karena itu demi terjaganya stabilitas pada masing-masing negara di kawasan ini butuh jalinan kerja sama yang baik dan terus-menerus.
c.   Faktor Strategisnya Letak Kawasan
Sejak dulu, kawasan Asia Tenggara menjadi jalur lalu-lintas internasional yang ramai. Barangkali hal tersebut wajar, sebab letak kawasan ini memang strategis. Namun demikian letak yang strategis ternyata mempunyai sisi positif dan negatif.
Sisi positifnya mempercepat perkembangan di segala bidang kehidupan. Sementara itu, sisi negatifnya terjadi berbagai jenis perselisihan atau sengketa regional akibat perbedaan-perbedaan kepentingan masing-masing negara. Contoh konkritnya, Indonesia dan Malaysia pernah mengalami ketegangan politik. Contoh lain, antara Malaysia dan Filipina, juga Singapura, pernah dilanda perselisihan (sengketa soal wilayah Sabah dan Serawak, di bagian utara Pulau Kalimantan).
Sisi negatif yang lain dari letak kawasan yang strategis adalah negara-negara kawasan Asia Tenggara rawan menjadi ajang persaingan kepentingan-kepentingan yang datang dari luar. Selain itu, kawasan Asia yang strategis tersebut juga menjadi rawan akan munculnya berbagai bentuk kemerosotan moral serta budaya.

Ada beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kerja sama ekonomi antarnegara. Hambatan tersebut adalah sebagai berikut.
a.   Adanya peperangan
Dengan adanya peperangan maka kerja sama ekonomi hanya dapat terjadi di antara negara-negara yang menjadi pendukung, sedangkan tidak mungkin akan terjadi kerja sama ekonomi dengan negara yang menjadi musuh.
 b.  Perbedaan tingkat upah
Adanya perbedaan tingkat upah antarnegara kadangkala merupakan faktor pendorong kerja sama antarnegara, seperti dalam hal pengiriman tenaga kerja, akan tetapi kadang menjadi hambatan terutama dengan biaya produksi sehingga harga produk pun akan berbeda.
 Adanya perbedaan tingkat upah antarnegara mendorong adanya pengiriman tenaga kerja dari negara dengan tingkat upah rendah ke negara dengan tingkat upah lebih tinggi. Akan tetapi dengan biaya tenaga kerja yang tinggi mengakibatkan harga barang juga menjadi tinggi.
c.   Adanya kebijakan-kebijakan ekonomi di dalam negeri
Kebijakan ekonomi di dalam negeri untuk melindungi produksi dalam negeri sangat penting dilakukan. Akan tetapi dengan adanya proteksi yang berlebihan kadang menghambat terjadinya kerja sama ekonomi antarnegara. Yang menjadi hambatan utama dalam kerja sama ekonomi internasional adalah adanya tarif dan kuota yang ditetapkan oleh masing-masing negara.

2.   Bentuk-bentuk Kerja Sama dan Perkembangannya
Awalnya, kerja sama negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) adalah di bidang ekonomi. Akan tetapi karena tuntutan perkembangan situasi kawasan, akhirnya juga melibatkan kerja sama politik dan keamanan. Berbagai bentuk kerja sama ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a.   Kerja sama ekonomi ASEAN
Dalam kaitannya dengan kerja sama ekonomi, ASEAN membentuk lima komite sebagai berikut.
1)   Komite perdagangan dan pariwisata atau Committee on Trade and Tourism (COTT), berkedudukan di Singapura.
2)   Komite Industri, Pertambangan dan Energi atau Committee on Industry, Mining and Energy (COIME), berkedudukan di Filipina.
3)   Komite Keuangan dan Perbankan atau Committee on Finance and Banking (COFAB), berkedudukan di Thailand.
4)   Komite Pangan, Pertanan dan Kehutanan atau Committee on Food, Agriculture and Forestry (COFAF), berkedudukan di Indonesia.
5)   Komite Transportasi dan Komunikasi atau Committee on Transportation and Communication (COTAC), berkedudukan di Malaysia.

Kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi meliputi:
1)   Membuka Pusat Promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo Jepang, dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor ke Jepang dan meningkatkan penanaman modal serta arus wisata Jepang ke negara-negara ASEAN.
2)   Menyediakan cadangan keamanan pangan ASEAN, terutama beras, untuk keperluan darurat.
3)   Menyelenggarakan pembangunan proyek-proyek industri ASEAN, antara lain:
a)   proyek pabrik pupuk urea ammonia di Aceh, Indonesia (ASEAN Aceh Fertilizer Project).
b)   proyek pabrik urea di Malaysia (ASEAN Urea Project).
c)   proyek industri tembaga di Filipina (ASEAN Copper Fabrication Project).
d)   proyek pabrik vaksin di Singapura (ASEAN Vaccine Project).
e)   proyek abu soda di Thailand (Rock Salt Soda Ash Project).

b.   Kerja sama politik keamanan ASEAN
Kerja sama bidang politik dan keamanan ASEAN dimulai sejak pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN di Kuala Lumpur, tanggal 27 November 1971. Ketika itu perang Vietnam sedang berkecamuk sengit. Selain itu negara-negara adikuasa (Amerika, RRC, dan Uni Soviet) ikut bermain di balik pertikaian tersebut.
Dalam pertemuan di Kuala Lumpur itu ditandatangani Deklarasi  Kuala Lumpur. Deklarasi tersebut berisi kesepakatan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas, dan netral, atau biasa dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality).
Kerja sama bidang politik dan keamanan ASEAN lebih ditegaskan lagi dalam KTT pertama di Bali tanggal 23-25 Februari 1976. Dalam KTT tersebut menghasilkan Declaration of ASEAN Concord yang salah satu isinya antara lain berupa penegasan tentang keterikatan para negara anggota ASEAN untuk membina perdamaian, di samping kemajuan dan kesejahteraan.
Contoh hasil kerja sama negara-negara Asia Tenggara antara lain di bidang politik dan keamanan antara lain meliputi:
1)   Penyelenggaraan kerja sama untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan wilayah Asia Tenggara.
2)   Pelepasan tuntutan kepemilikan atas wilayah Sabah oleh Filipina kepada Malaysia (sebaliknya, Malaysia tidak boleh membantu para gerilyawan Moro).
3)   Mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara anggota ASEAN.
4)   Penandatanganan kesepakatan tentang Asia Tenggara sebagai kawasan yang bebas senjata nuklir

c.   Kerja sama bidang sosial
Kerjasama ASEAN di bidang sosial termasuk yang berikut :
1)   Pencegahan narkoba dan mitigasi.
2)   Bencana alam Penanggulanagan.
3)   Perlindungan terhadapa dinonaktifkan anak.
4)   Menyeimbangkan kesejahteraan sosial.
d.   Kerja sama bidang kebudayaan
Di bidang kerja sama budaya antara ASEAN adalah sebagai berikut:
1)   Pertukaran pelajar antara negara-negara ASEAN,
2)   Pemeberantasn buta huruf.
3)   Pertukaran acara program televisi ASEAN,
4)   kongres pemuda ASEAN.
5)   Festival lagu

3.   Pengaruh Kerja Sama Terhadap Kehidupan di Negara-negara ASEAN
Keberadaan ASEAN tentunya memberikan dampak positif bagi negara-negara yang bergabung di dalamnya. Pengaruh kerja sama terhadap kehidupan di negara-negara ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a.   Bidang Ekonomi
Terjadinya hubungan perdagangan (ekspor dan impor) antara negara-negara ASEAN. Selain itu suatu negara juga mendapatkan modal atau dana investasi dari negara-negara ASEAN lainnya yang digunakan sebagai dana untuk pembangunan di negaranya.
b.   Bidang Politik
Dalam bidang politik, negara-negara dikawasan Asia Tenggara mengakui kedaulatan negara anggota serta tidak akan melakukan intervensi politik kepada negara lain. Dengan adanya hal ini maka ancaman yang datang kepada negara anggota bisa ditekan atau diminimalisasi. Negara-negara ASEAN lainnya juga mengakui dan menghormati sistem politik dalam dan luar negeri suatu negara.
c.   Bidang Sosial
Di antara negara anggota dapat saling membantu misalnya saat terjadi bencana di suatu negara.
d.   Bidang Budaya
Dalam bidang kebudayaan tentunya ada juga manfaat dari ASEAN kepada negara anggota. Pertukaran pelajar merupakan salah satu dari sekian banyak manfaat kehadiran ASEAN bagi negara anggota, banyak terjadi pertukaran pelajar. Selain itu juga ada pementasan kesenian-kesenian atau kebudayaan-kebudayaan di negara-negara Asia Tenggara.

4.   Upaya Meningkatkan Kerja Sama Antarnegara-negara ASEAN
Negara-negara ASEAN perlu meningkatkan kerja sama untuk memperkuat daya saing kawasan dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas lingkungan hidup. ASEAN membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara anggotanya dengan peningkatan di berbagai bidang, misalnya di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, serta lingkungan hidup. Selain itu untuk dapat melaksanakan kerja sama yang baik di sektor pemerintahan.

Guna mewujudkan semua itu, warga ASEAN perlu menumbuhkan rasa saling menghormati dan kesetiakawanan sosial yang tinggi sehingga warga ASEAN akan berkembang menjadi sebuah masyarakat yang saling peduli dan berbagi (a caring and sharing community). Dengan demikian, masyarakat ASEAN dapat lebih mengenali keragaman budaya negara anggota, saling menghargai identitas nasional masing-masing, dan mewariskan sebuah kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, dan makmur kepada generasi penerus.
Untuk mempererat hubungan di antara negara anggota dilakukan KTT ASEAN. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya antarnegara-negara Asia Tenggara. KTT yang belum lama ini diselenggarakan di Manila Filipina 26 sampai dengan 29 April 2017 adalah KTT ke-30.

0 komentar:

Posting Komentar