TEMA
: GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
“One Kuta Clean
and Green, Pelestarian Lingkungan Berlandaskan Kearifan Lokal
di SMP Negeri 1
Kuta”
A. Pengertian Gaya Hidup Berkelanjutan
Gaya
hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang mengutamakan penggunaan energi
terbarukan. Gaya hidup berkelanjutan berusaha memenuhi kebutuhannya tanpa
mengubah atau mengurangi sumber energi bagi generasi berikutnya. Gaya hidup
berkelanjutan ini tercermin dalam bagaimana memilih produk, perilaku, dan
aktvitas yang lebih meminimalisasi sumber energi tak terbarukan dan
menghasilkan energi kotor yang merusak lingkungan. Ini sebabnya gaya hidup
berkelanjutan sangat ramah lingkungan. Lalu, mengapa sangat penting mengajak
siswa untuk melakukan gaya hidup berkelanjutan?
Pertama, siswa
adalah generasi penerus bangsa di masa depan. Jika generasi penerus ini sudah
terbiasa melakukan gaya hidup berkelanjutan, masa depan kelestarian lingkungan
akan semakin cerah.
Kedua, sebagai bagian dari pelaksanaan SDG’s
(Sustainable Development Goals) yang menjadi acuan pembangunan di Indonesia,
termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu tujuannya adalah melakukan
pencegahan perubahan iklim yang bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup
berkelanjutan ini.
Ketiga, memupuk kecintaan terhadap lingkungan
sekitarnya. Gaya hidup berkelanjutan adalah wujud kecintaan terhadap lingkungan
sekitar. Konsumsi yang dilakukan tidak merusak lingkungan sekitar.
Keempat, agar
siswa bijak dalam menggunakan energi yang ada. Gaya hidup berkelanjutan akan
mendorong siswa untuk lebih bijak dalam menggunakan energi. Lebih memilih
energi yang terbarukan untuk meminimalisasi energi tak terbarukan.
Kelima, melindungi masa depan. Dengan melakukan
gaya hidup berkelanjutan, siswa bisa melindungi masa depannya. Gaya hidup
berkelanjutan yang ramah lingkungan tentu menjamin bahwa di masa depan nanti,
masa ada lingkungan bersih dan sehat. Kehidupan siswa di masa depan pun
terjamin. Gaya hidup berkelanjutan membuat siswa bisa melindungi lingkungan dan
melindungi masa depannya.
B.
Penerapan
Gaya Hidup Berkelanjutan
Setelah
tahu apa itu gaya hidup berkelanjutan dan betapa pentingnya gaya hidup
berkelanjutan pada siswa, kini saatnya mencari tahu bagaimana cara menerapkan
gaya hidup berkelanjutan pada siswa. Berikut adalah beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa.
1. Bawa Bekal Makanan Sendiri
Mengajak siswa untuk memiliki
gaya hidup berkelanjutan bisa dimulai dari meminta siswa membawa bekal makanan
sendiri. Dengan membawa bekal makanan sendiri, tidak ada sampah yang dihasilkan
sebab tidak perlu membeli makanan kemasan. Selain itu, minta siswa untuk selalu
menghabiskan makanan yang dibawa. Ini agar jumlah sampah makanan yang
mengasilkan banyak zat karbon tidak menumpuk.
2. Memilah Sampah
Ajak siswa untuk memilah
sampah di sekolah. Pihak sekolah dapat menyediakan beragam tempat sampah sesuai
jenis sampahnya. Jenis sampah itu mulai dari sampah organik hingga sampah anorganik.
Memilah sampah akan memudahkan proses pengolahan sampah selanjutnya. Jadi,
lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
3. Diet Plastik
Sampah plastik adalah
penyumbang sampah terbesar. Ajak siswa melakukan diet plastik sebagai bentuk
gaya hidup ramah lingkungan. Caranya mulai dari membawa botol minum hingga tas
belanja sendiri.
4. Mengelola Sampah
Gaya hidup berkelanjutan juga
bisa dilakukan dengan cara mengolah sampah sendiri. Misalnya sampah orgaik
dikelola menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Atau mengelola plastic
kemasan menjadi ecobrik, yang bisa digunakan sebagai bahan bagu perabotan ramah
lingkungan.
5. Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan
Ajak siswa untuk menggunakan
trasnportasi ramah lingkungan. Misalnya, bagi siswa yang rumahnya dekat dengan
sekolah, ajak untuk berjalan kaki atau menggunakan sepeda saat pergi ke
sekolah. Bagi yang rumahnya jauh, bisa menggunakan transportasi umum secara
bersama-sama. Hal ini agar menghemat penggunaan bahan bakar fosil.
6. Menanam Pohon
Ajak siswa untuk menanam pohon
di lingkungan sekolah. Satu siswa satu pohon. Tak hanya menanam pohon saja,
tapi siswa juga punya kewajiban untuk merawat pohon yang sudah ditanamnya.
Semakin banyak pohon yang ditanam di sekolah, tentu akan semakin membuat
lingkungan sekolah menjadi lestari.
7. Hemat Listrik
Hemat listrik dapat dilakukan
saat proses pembelajaran di kelas. Caranya dengan memanfaatkan cahaya matahari
dan embusan angin. Hal tersebut dapat mengurangi pemakaian lampu dan AC di
sekolah.
8. Menggunakan
Sumber Belajar Digital
Di era
digitalisasi seperti ini, sumber belajar semakin mudah diakses. Dorong siswa
untuk menggunakan sumber belajar digital. Sebagai contoh, buku elektronik untuk
menghemat penggunaan kertas. Pembelajaran yang dilakukan pun jadi lebih ramah
lingkungan karena mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk bahan baku
kertas. Siswa dapat menjaga hutan tetap ada di masa depan.
9.
Menggunakan Barang
sampai Habis
Berikan pemahaman
pada siswa untuk sellau menggunakan barang-barangnya sampai habis. Tidak beli
barang baru, kecuali dibutuhkan. Ini tak hanya menerapkan gaya hidup
berkelanjutan saja, tetapi juga mendorong siswa untuk bijak berkonsumsi.
10. Melakukan
Kampanye Gaya Hidup Berkelanjutan
Ajak siswa
melakukan kampanye hidup berkelanjutan. Sebarkan semangat hidup berkelanjutan
di lingkungan sekolah dengan berbagai media yang ada, mulai dari mading
(majalah dinding) sekolah, majalah sekolah, hingga media sosial sekolah.
Kampanye ini akan
membuat siswa semakin bersemangat untuk melakukan gaya hidup berkelanjutan.
Kegiatan itu sekaligus bermanfaat untuk menyebarkan informasi pada yang lain.
Dengan demikian, makin banyak orang yang melakukan gaya hidup berkelanjutan.
11. Keteladanan
Jangan lupa untuk
memberikan teladan. Jika ingin siswa menerapkan gaya hidup ramah lingkungan,
tentu guru juga harus menerapkannya. Jadilah guru yang menerapkan gaya hidup
ramah lingkungan.
Siswa akan
cenderung lebih mudah mengikuti, jika melihat contoh di sekitarnya secara
langsung. Jadilah teladan dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
12. Apresiasi
Cara terakhir
dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa adalah memberikan
apresiasi. Jangan lupa untuk selalu memberi apresiasi terhadap tindakan siswa
yang menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Apresiasi ini akan membuat siswa
senang. Siswa juga akan terus bersemangat menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Gaya
hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang ramah lingkungan. Oleh karena itu,
wajib untuk terus disebarluaskan. Sangat penting mengajak siswa memiliki gaya
hidup berkelanjutan. Pasalnya, di tangan merekalah masa depan lingkungan
dipertaruhkan. Demikian artikel tentang bagaimana cara menerapkan gaya hidup
berkelanjutan pada siswa. Semoga artikel ini bisa menjadi inpirasi Anda dalam
mendorong siswa-siswa untuk memiliki gaya hidup berkelanjutan.
C.
Green
and Clean
Green
and Clean adalah suatu program yang
bertujuan menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, hijau dan sehat untuk
dihuni oleh masyarakat yang dicapai melalui terselenggaranya beberapa kegiatan
yang menitikberatkan pada pengolahan sampah dan penghijauan.
Lingkungan sekolah sebagai tempat dan sarana pendidikan tentunya harus nyaman.
Kenyamanan itu diantarnya harus bersih dan asri dengan lingkungan yang rindang
oleh tanaman berupa pohon perindang, taman yang asri tertata. Kondisi ini akan
membuat siswa dan pendidik lebih kerasan.
Untuk
mencapai green and clean tentunya memenuhi beberapa syarat yang dipenuhi,
diantaranya:
1. Kebersihan secara
umum (sampah, rumput liar, keindahan)
Untuk mencapai kebersihan secara umum, warga sekolah
baik itu siswa, guru, tenaga kebersihan sekolah, orangtua siswa dan masyarakat
sekitar harus mendukung dan secara bersama melakukan aksi budaya bersih
lingkungan sekolah maupun sekitarnya. Secara berkesinambungan budaya bersih
ditanamkan warga sekolah tersebut. Disamping meningkatkan kesadaran untuk
budaya bersih, perangkat pendukung seperti adanya tempat sampah baik tong
sampah dengan terpenuhinya tong sampah organic, an organic dan lainnya juga
pemilahan sampah serta pemanfaatan sampah baik itu organic untuk kompos dan
pemanfaatan an organic untuk daur ulang atau pemanfaatan lain.
Penataan taman yang hijau dan indah dengan jenis tanaman yang cocok dan tidak
membahayakan bagi warga sekolah dan sarana sekolah. Rumput yang cocok ditata
agar indah, gulma dicabut secara berkala agar tidak mengangguh tanaman bunga
atau jenis tanaman yang bermanfaat. Kebersihan sampah dari kelas dan ruang lain
terpantau dan secara berkesinambungan tumbuh disetiap warga sekolah baik siswa
maupun guru.
2. Ruang terbuka hijau
(sebaran pohon dan jumlah pohon. Fungsi pohon peneduh, penghijauan, taman/pot)
Ruang
terbuka hijau pada tiap hunian apalagi sarana belajar seperti sekolah sangatlah
penting walaupun masih banyak sekolah yang mempunyai terbatas pekarangannya.
Hal ini diperuntukan agar warga sekolah ada suasana indah disamping sebagai
sarana istirahat. Tata letak dan jenis tanaman/pohon disesuaikan dengan kondisi
luasan pekarangan tersebut. Utamakan memilih jenis tanaman sebagai peneduh dan
tidak membahayakan bagi pemanfaat seperti siswa dan warga sekolah lainnya.
3. Pemilahan sampah
(sarana/fasilitas pemilahan sampah, tong sampah, proses pemilahan sampah)
Pemilahan
sampah diharapkan akan mempermudah pemanfaatan sampah seperti jenis sampah yang
organic sebagai pembuatan pupuk kompos yang akan digunakan sebagai pupuk
tanaman yang ada dipekarangan sekolah, seperti pot bunga, tanaman yang ada
disekolah.
Sampah an organic seperti plastic, kertas, karet
atau jenis lainnya dapat terpilah yang diharapkan dapat didaur ulang sebagai
bagian dari pembelajaran siswa dan bermanfaat lagi. Apabila tidak dapat
dilakukan pemanfaatannya di sekolah dapat dijual atau diambil oleh petugas
kebersihan yang ada disekitar melalui kerja sama pengambilan sampah tersebut.
4. Pengolahan sampah {sarana
fasilitas sampah, komposter, bank sampah, proses pengolahan sampah
composting/diolah/dijual, jumlah sampah yg diolah/kg/hari, pemanfaatan}
Sarana
yang dibutuhkan untuk pengolahan sampah adanya bak sampah yang digunakan
sebagai pemilahan jenis sampah tersebut. Pengolahan melalui komposter sebagai
sarana untuk membuat pupuk organic bagik cair atau padat. Melatih siswa dan
warga belajar untuk menabung sampah yang dapat digunakan sebagai karya lain
atau dijual. Adanya administrasi pengumpulan di bank sampah yang dikelola oleh
petugas sekolah.Pembuatan pupuk organic dengan melibatkan siswa melalui
pembinaan petugas yang ada dan mencatat dari proses awal hingga hasil akhir
dengan takaran kilogram secara berkala. Hal ini menjadi acuan seberapa besar
pemanfaatan pupuk organic/sampah organic yang diproduksi oleh sekolah itu.
Setelah terpenuhinya kebutuhan sekolah dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar
sebagai bentuk bina lingkungan sekaligus pembelajaran bagi warga sekitar adanya
sadar lingkungan sejak dari sekolah menuju masyarakat. Setelah beberapa jenis
tersebut diatas menjadi kebutuhan bersama tentunya akan tercipta budaya sadar
lingkungan sekolah yang mencerminkan sikap perilaku yang akan tumbuh disetiap
warga sekolah khususnya siswa dan akan diterapkan pada perilaku dirumah masing-masing
dan dicontoh oleh masyarkat sekitar. Green and Clean akan menjadi kebutuhan
bersama dalam kehidupan sehari-hari.
D.
Lingkungan
Undang undang no. 23 tahun 1997
menjelaskan bahwa pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain.
Fungsi Lingkungan
Lingkungan adalah
tempat yang sangat penting untuk makhluk hidup. Hal ini karena adanya
fungsi-fungsi penting di dalamnya. Berikut ini adalah fungsi lingkungan bagi
makhluk hidup:
Tempat
mencari makan
Tempat utama makhluk hidup
mencari makan adalah lingkungan. Di dalam lingkungan, terdapat produsen.
Produsen tersebut akan menyediakan sumber makanan untuk konsumennya.
Dalam hal ini,
contohnya seperti manusia dan hewan. Sedangkan yang termasuk produsen adalah
tumbuhan saja. Hal itu karena tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri,
melalui proses fotosintesis.
Berbeda dengan
tumbuhan, hewan dan manusia tetap memerlukan lingkungan untuk mencari makanan.
Makanan yang hewan dan manusia makan juga berasal dari lingkungan sekitarnya.
Contohnya seperti manusia yang memakan hewan seperti ayam, sapi dan bebek.
Hewan yang memakan tumbuhan, seperti sapi dan kambing memakan rumput.
2. Tempat untuk melakukan aktivitas
Fungsi kedua
lingkungan untuk makhluk hidup adalah sebagai tempat beraktivitas. Di dalam
lingkungan, terdapat beragam aktivitas. Aktivitas tersebut juga dilakukan oleh
semua makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Khusus untuk manusia,
lingkungan dijadikan sebagai tempat bersosialisasi. Hal itu karena manusia
hidup bersama manusia lain, sehingga harus menjaga hubungan satu sama lain. Di
dalam lingkungan, manusia akan berinteraksi seperti memenuhi kebutuhan hidup
sampai mengembangkan budaya atau hal lainnya.
Namun, tidak hanya
manusia saja yang melakukan aktivitas di lingkungan. Hewan dan tumbuhan juga
dapat melakukan banyak aktivitas di dalam lingkungan. Contohnya seperti
tumbuhan yang bertumbuh di sebuah lingkungan.
Contoh bagi hewan adalah seperti dalam mencari
makan dan berburu. Hewan juga mengandalkan lingkungan untuk berkembang biak dan
bermain disana. Tanpa adanya lingkungan, maka makhluk hidup tidak dapat
melakukan aktivitasnya. Hal itu karena tidak ada lagi ruang atau tempat untuk
melakukannya.
3. Tempat untuk hidup
Poin ini sudah banyak
disebutkan pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Salah satu fungsi utama
lingkungan adalah sebagai tempat untuk hidup. Di dalam lingkungan, terdapat
beragam makhluk hidup yang tinggal disana. Lingkungan
adalah tempat yang kondusif dan ideal untuk digunakan. Makhluk hidup menjadikan
lingkungan sebagai tempat interaksi. Di dalam lingkungan, makhluk hidup dapat
berinteraksi, beristirahat bahkan dapat melindungi diri mereka.
KONSEP TRI HITA KARANA DALAM
PELESTARIAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 1 KUTA
Tri Hita Karana yang menjadi azas seluruh masyarakat memberi isyarat
bahwa dalam pengelolaan lingkungan fisik alam agar dilakukan secara bijaksana
untuk mecapai suatu harmoni atau lestan sehingga sumber daya alam memberi
manfaat yang sebesar-besarnya untuk kehidupan manusia dalam rentang waktu yang
tidak terbatas. Upaya konservasi sumber daya alam dan terhindar dan kerusakan
yang membahayakan bagi kehidupan. Disnilah peran Tri Hita Karana sebagai
landasan hidup manusia di dalam melaksanakan aktivitas, apa yang telah
dilaksanakan dapat berdampak positif bagi kehidupan manusia yang akan datang.
Strategi Implementasi Tri Hita Karana di SMP Negeri 1 Kuta yang
telah dilakukan dapat dilihat dari 3 (tiga) unsur dalam konsep Tri Hita Karana
yaitu :
1). Parhyangan, kehidupan beragama bukan hanya menyangkut kegiatan
bersembahyang dan melangsungkan ritual yang kadang-kadang sampai berlebihan
menggunakan sumber daya alam seperti flora dan fauna. Agama Hindu menurut
ajarannya tidak mengajarkan manusia hanya untuk bersembahyang dengan melupakan
tata kehidupan di dunia. Kesejahteraan dan kebahagiaan manusia lahir batin
menurut agama Hindu, akan tercapai apabila manusia itu mampu mewujudkan tiga
jenis hubungan harmonis sebagaimana yang muat pada Tri Hita Karana. Umat Hindu
senantiasa berupaya memelihara keharmonisan hubungan dengan Hyang Widhi. Wujud
dari hubungan manusia dengan Tuhannya adalah sikap atau perilaku manusia dengan
memuja Hyang Widhi dengan membuat tempat suci, dan partisipasi spiritual. Bangunan
suci merupakan tempat untuk menghubungkan diri dengan atau menghaturkan bakti
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Pada pawongan manusia disamping hidup bersama alam, manusia juga
hidup bersama dengan sesamanya di dalam suatu sestem 871 asti. Sistem 871 asti
itu sangat tergantung dari 871 asti kebudayaan yang dianutnya. Dalam 871 asti
makrokosmos (Bhuana Agung) disebutkan bahwa unsur Tri Hita Karana itu meliputi
jiwa alam(Brahman) manusia memiliki sabda, bayu dan idep (suara, tenaga dan
pikiran) sebagai penggerak atau pengelola alam, dan fisik alam selaku tubuh
dasar alam (Bapeda Bali dan Bali Trevel News, 200:4) Sesuai dengan konsep
tersebut yang paling menentukan eksistensi alam adalah brahman, karena brahman
adalah sang pemberi jiwa yang memberikan hidup dan kehidupan kepada manusia,
karena manusia sebagai pengelola dan penggerak alam. Dalam kehidupan nyata
bahkan manusia adalah penentu utama terhadap alam. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suma atmadja (1998:93-96) bahwa manusia adalah merupakan 871 asti yang
dominan terhadap lingkungan, karena manusia dapat menguasai ilmu pengetahun dan
teknologi dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang kehidupan dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan.
3). Konsep Palemahan pada Tri Hita Karana merupakan hal yang sangat
baik dan mempunyai makna yang tinggi. Akan tetapi sering kali konsep ini tiddak
berjalan dengan baik disebabkan hubungan manusia dengan lingkungannya yang
kurang harmonis. Alam akan memberikan hukuman kepada mereka yang menghilangkan
sumberdaya alam, Manusia hanya memikirkan, merencanakan, dan melaksanakan
berbagai ide dan gagasan dalam rangka peningkatan mutu kehidupan, sedangkan
keberhasilannya sangat tergantung kehendak dari Ida Sanghyang Wdhi Wasa.
Keyakinan umat hindu ini menempatkan Hyang Widhi sebagai maha penentu
keberhasilan manusia didalam mewujudkan tujuan yang telah di tetapkan terlebih
dahulu. Dalm hubungan dengan ini pustaka suci veda menegaskan: Tak seorangpun
akan mencapai kebahagiaan tanpa meyakini akan kebesaran Hyang Widhi,
Atharwaveda, XXVI.3 Hyang Wdhi, Engkau adalah sumber kehidupan, sumber
kecerdasan, dan sumber kebahagiaan, pencipta alam semesta, kami menuju-MU yang
bercahaya, kami mohon bersedialah Engkau memberi tuntunan yang benar kepada
kecerdasan budi pekerti kami. Athanvaveda, XX.18.3 Hyang Widhi hanya menyayangi
orang yang bekerja keras. Ia membenci orang yang malas, mereka senantiasa sadar
terhadap dharma akan mencapai kebahagiaan tertingggi
0 komentar:
Posting Komentar