Jumlah Pengunjung

Jumat, 12 Mei 2023

TEMA : GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

 PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA







“One Kuta Clean and Green, Pelestarian Lingkungan Berlandaskan Kearifan Lokal

di SMP Negeri 1 Kuta”

 Pemateri : I Dewa Gede Alit Rai Bawa

 

A.      Pengertian Gaya Hidup Berkelanjutan

Gaya hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang mengutamakan penggunaan energi terbarukan. Gaya hidup berkelanjutan berusaha memenuhi kebutuhannya tanpa mengubah atau mengurangi sumber energi bagi generasi berikutnya. Gaya hidup berkelanjutan ini tercermin dalam bagaimana memilih produk, perilaku, dan aktvitas yang lebih meminimalisasi sumber energi tak terbarukan dan menghasilkan energi kotor yang merusak lingkungan. Ini sebabnya gaya hidup berkelanjutan sangat ramah lingkungan. Lalu, mengapa sangat penting mengajak siswa untuk melakukan gaya hidup berkelanjutan?

Pertama, siswa adalah generasi penerus bangsa di masa depan. Jika generasi penerus ini sudah terbiasa melakukan gaya hidup berkelanjutan, masa depan kelestarian lingkungan akan semakin cerah.

Kedua, sebagai bagian dari pelaksanaan SDG’s (Sustainable Development Goals) yang menjadi acuan pembangunan di Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu tujuannya adalah melakukan pencegahan perubahan iklim yang bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan ini.

Ketiga, memupuk kecintaan terhadap lingkungan sekitarnya. Gaya hidup berkelanjutan adalah wujud kecintaan terhadap lingkungan sekitar. Konsumsi yang dilakukan tidak merusak lingkungan sekitar.

Keempat, agar siswa bijak dalam menggunakan energi yang ada. Gaya hidup berkelanjutan akan mendorong siswa untuk lebih bijak dalam menggunakan energi. Lebih memilih energi yang terbarukan untuk meminimalisasi energi tak terbarukan.

Kelima, melindungi masa depan. Dengan melakukan gaya hidup berkelanjutan, siswa bisa melindungi masa depannya. Gaya hidup berkelanjutan yang ramah lingkungan tentu menjamin bahwa di masa depan nanti, masa ada lingkungan bersih dan sehat. Kehidupan siswa di masa depan pun terjamin. Gaya hidup berkelanjutan membuat siswa bisa melindungi lingkungan dan melindungi masa depannya.

 

B.       Penerapan Gaya Hidup Berkelanjutan

Setelah tahu apa itu gaya hidup berkelanjutan dan betapa pentingnya gaya hidup berkelanjutan pada siswa, kini saatnya mencari tahu bagaimana cara menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa.

1.      Bawa Bekal Makanan Sendiri

Mengajak siswa untuk memiliki gaya hidup berkelanjutan bisa dimulai dari meminta siswa membawa bekal makanan sendiri. Dengan membawa bekal makanan sendiri, tidak ada sampah yang dihasilkan sebab tidak perlu membeli makanan kemasan. Selain itu, minta siswa untuk selalu menghabiskan makanan yang dibawa. Ini agar jumlah sampah makanan yang mengasilkan banyak zat karbon tidak menumpuk.

2.      Memilah Sampah

Ajak siswa untuk memilah sampah di sekolah. Pihak sekolah dapat menyediakan beragam tempat sampah sesuai jenis sampahnya. Jenis sampah itu mulai dari sampah organik hingga sampah anorganik. Memilah sampah akan memudahkan proses pengolahan sampah selanjutnya. Jadi, lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

3.      Diet Plastik

Sampah plastik adalah penyumbang sampah terbesar. Ajak siswa melakukan diet plastik sebagai bentuk gaya hidup ramah lingkungan. Caranya mulai dari membawa botol minum hingga tas belanja sendiri.

4.      Mengelola Sampah

Gaya hidup berkelanjutan juga bisa dilakukan dengan cara mengolah sampah sendiri. Misalnya sampah orgaik dikelola menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Atau mengelola plastic kemasan menjadi ecobrik, yang bisa digunakan sebagai bahan bagu perabotan ramah lingkungan.

5.      Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan

Ajak siswa untuk menggunakan trasnportasi ramah lingkungan. Misalnya, bagi siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah, ajak untuk berjalan kaki atau menggunakan sepeda saat pergi ke sekolah. Bagi yang rumahnya jauh, bisa menggunakan transportasi umum secara bersama-sama. Hal ini agar menghemat penggunaan bahan bakar fosil.

6.      Menanam Pohon

Ajak siswa untuk menanam pohon di lingkungan sekolah. Satu siswa satu pohon. Tak hanya menanam pohon saja, tapi siswa juga punya kewajiban untuk merawat pohon yang sudah ditanamnya. Semakin banyak pohon yang ditanam di sekolah, tentu akan semakin membuat lingkungan sekolah menjadi lestari.

7.      Hemat Listrik

Hemat listrik dapat dilakukan saat proses pembelajaran di kelas. Caranya dengan memanfaatkan cahaya matahari dan embusan angin. Hal tersebut dapat mengurangi pemakaian lampu dan AC di sekolah.

8.      Menggunakan Sumber Belajar Digital

Di era digitalisasi seperti ini, sumber belajar semakin mudah diakses. Dorong siswa untuk menggunakan sumber belajar digital. Sebagai contoh, buku elektronik untuk menghemat penggunaan kertas. Pembelajaran yang dilakukan pun jadi lebih ramah lingkungan karena mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk bahan baku kertas. Siswa dapat menjaga hutan tetap ada di masa depan.

9.      Menggunakan Barang sampai Habis

Berikan pemahaman pada siswa untuk sellau menggunakan barang-barangnya sampai habis. Tidak beli barang baru, kecuali dibutuhkan. Ini tak hanya menerapkan gaya hidup berkelanjutan saja, tetapi juga mendorong siswa untuk bijak berkonsumsi.

10.  Melakukan Kampanye Gaya Hidup Berkelanjutan

Ajak siswa melakukan kampanye hidup berkelanjutan. Sebarkan semangat hidup berkelanjutan di lingkungan sekolah dengan berbagai media yang ada, mulai dari mading (majalah dinding) sekolah, majalah sekolah, hingga media sosial sekolah.

Kampanye ini akan membuat siswa semakin bersemangat untuk melakukan gaya hidup berkelanjutan. Kegiatan itu sekaligus bermanfaat untuk menyebarkan informasi pada yang lain. Dengan demikian, makin banyak orang yang melakukan gaya hidup berkelanjutan.

11.  Keteladanan

Jangan lupa untuk memberikan teladan. Jika ingin siswa menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, tentu guru juga harus menerapkannya. Jadilah guru yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

Siswa akan cenderung lebih mudah mengikuti, jika melihat contoh di sekitarnya secara langsung. Jadilah teladan dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

12.  Apresiasi

Cara terakhir dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa adalah memberikan apresiasi. Jangan lupa untuk selalu memberi apresiasi terhadap tindakan siswa yang menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Apresiasi ini akan membuat siswa senang. Siswa juga akan terus bersemangat menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Gaya hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, wajib untuk terus disebarluaskan. Sangat penting mengajak siswa memiliki gaya hidup berkelanjutan. Pasalnya, di tangan merekalah masa depan lingkungan dipertaruhkan. Demikian artikel tentang bagaimana cara menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada siswa. Semoga artikel ini bisa menjadi inpirasi Anda dalam mendorong siswa-siswa untuk memiliki gaya hidup berkelanjutan.

 

C.  Green and Clean

Green and Clean adalah suatu program yang bertujuan menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, hijau dan sehat untuk dihuni oleh masyarakat yang dicapai melalui terselenggaranya beberapa kegiatan yang menitikberatkan pada pengolahan sampah dan penghijauan.
Lingkungan sekolah sebagai tempat dan sarana pendidikan tentunya harus nyaman. Kenyamanan itu diantarnya harus bersih dan asri dengan lingkungan yang rindang oleh tanaman berupa pohon perindang, taman yang asri tertata. Kondisi ini akan membuat siswa dan pendidik lebih kerasan.

Untuk mencapai green and clean tentunya memenuhi beberapa syarat yang dipenuhi, diantaranya:
1. Kebersihan secara umum (sampah, rumput liar, keindahan)

Untuk mencapai kebersihan secara umum, warga sekolah baik itu siswa, guru, tenaga kebersihan sekolah, orangtua siswa dan masyarakat sekitar harus mendukung dan secara bersama melakukan aksi budaya bersih lingkungan sekolah maupun sekitarnya. Secara berkesinambungan budaya bersih ditanamkan warga sekolah tersebut. Disamping meningkatkan kesadaran untuk budaya bersih, perangkat pendukung seperti adanya tempat sampah baik tong sampah dengan terpenuhinya tong sampah organic, an organic dan lainnya juga pemilahan sampah serta pemanfaatan sampah baik itu organic untuk kompos dan pemanfaatan an organic untuk daur ulang atau pemanfaatan lain.
Penataan taman yang hijau dan indah dengan jenis tanaman yang cocok dan tidak membahayakan bagi warga sekolah dan sarana sekolah. Rumput yang cocok ditata agar indah, gulma dicabut secara berkala agar tidak mengangguh tanaman bunga atau jenis tanaman yang bermanfaat. Kebersihan sampah dari kelas dan ruang lain terpantau dan secara berkesinambungan tumbuh disetiap warga sekolah baik siswa maupun guru.

2. Ruang terbuka hijau (sebaran pohon dan jumlah pohon. Fungsi pohon peneduh, penghijauan, taman/pot)

Ruang terbuka hijau pada tiap hunian apalagi sarana belajar seperti sekolah sangatlah penting walaupun masih banyak sekolah yang mempunyai terbatas pekarangannya. Hal ini diperuntukan agar warga sekolah ada suasana indah disamping sebagai sarana istirahat. Tata letak dan jenis tanaman/pohon disesuaikan dengan kondisi luasan pekarangan tersebut. Utamakan memilih jenis tanaman sebagai peneduh dan tidak membahayakan bagi pemanfaat seperti siswa dan warga sekolah lainnya.

3. Pemilahan sampah (sarana/fasilitas pemilahan sampah, tong sampah, proses pemilahan sampah)

Pemilahan sampah diharapkan akan mempermudah pemanfaatan sampah seperti jenis sampah yang organic sebagai pembuatan pupuk kompos yang akan digunakan sebagai pupuk tanaman yang ada dipekarangan sekolah, seperti pot bunga, tanaman yang ada disekolah.
Sampah an organic seperti plastic, kertas, karet atau jenis lainnya dapat terpilah yang diharapkan dapat didaur ulang sebagai bagian dari pembelajaran siswa dan bermanfaat lagi. Apabila tidak dapat dilakukan pemanfaatannya di sekolah dapat dijual atau diambil oleh petugas kebersihan yang ada disekitar melalui kerja sama pengambilan sampah tersebut.

4. Pengolahan sampah {sarana fasilitas sampah, komposter, bank sampah, proses pengolahan sampah composting/diolah/dijual, jumlah sampah yg diolah/kg/hari, pemanfaatan}

Sarana yang dibutuhkan untuk pengolahan sampah adanya bak sampah yang digunakan sebagai pemilahan jenis sampah tersebut. Pengolahan melalui komposter sebagai sarana untuk membuat pupuk organic bagik cair atau padat. Melatih siswa dan warga belajar untuk menabung sampah yang dapat digunakan sebagai karya lain atau dijual. Adanya administrasi pengumpulan di bank sampah yang dikelola oleh petugas sekolah.Pembuatan pupuk organic dengan melibatkan siswa melalui pembinaan petugas yang ada dan mencatat dari proses awal hingga hasil akhir dengan takaran kilogram secara berkala. Hal ini menjadi acuan seberapa besar pemanfaatan pupuk organic/sampah organic yang diproduksi oleh sekolah itu. Setelah terpenuhinya kebutuhan sekolah dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai bentuk bina lingkungan sekaligus pembelajaran bagi warga sekitar adanya sadar lingkungan sejak dari sekolah menuju masyarakat. Setelah beberapa jenis tersebut diatas menjadi kebutuhan bersama tentunya akan tercipta budaya sadar lingkungan sekolah yang mencerminkan sikap perilaku yang akan tumbuh disetiap warga sekolah khususnya siswa dan akan diterapkan pada perilaku dirumah masing-masing dan dicontoh oleh masyarkat sekitar. Green and Clean akan menjadi kebutuhan bersama dalam kehidupan sehari-hari.

D. Lingkungan

          Undang undang no. 23 tahun 1997 menjelaskan bahwa pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Fungsi Lingkungan

Lingkungan adalah tempat yang sangat penting untuk makhluk hidup. Hal ini karena adanya fungsi-fungsi penting di dalamnya. Berikut ini adalah fungsi lingkungan bagi makhluk hidup:

 Tempat mencari makan

Tempat utama makhluk hidup mencari makan adalah lingkungan. Di dalam lingkungan, terdapat produsen. Produsen tersebut akan menyediakan sumber makanan untuk konsumennya.

Dalam hal ini, contohnya seperti manusia dan hewan. Sedangkan yang termasuk produsen adalah tumbuhan saja. Hal itu karena tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri, melalui proses fotosintesis.

Berbeda dengan tumbuhan, hewan dan manusia tetap memerlukan lingkungan untuk mencari makanan. Makanan yang hewan dan manusia makan juga berasal dari lingkungan sekitarnya. Contohnya seperti manusia yang memakan hewan seperti ayam, sapi dan bebek. Hewan yang memakan tumbuhan, seperti sapi dan kambing memakan rumput.

2. Tempat untuk melakukan aktivitas

Fungsi kedua lingkungan untuk makhluk hidup adalah sebagai tempat beraktivitas. Di dalam lingkungan, terdapat beragam aktivitas. Aktivitas tersebut juga dilakukan oleh semua makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Khusus untuk manusia, lingkungan dijadikan sebagai tempat bersosialisasi. Hal itu karena manusia hidup bersama manusia lain, sehingga harus menjaga hubungan satu sama lain. Di dalam lingkungan, manusia akan berinteraksi seperti memenuhi kebutuhan hidup sampai mengembangkan budaya atau hal lainnya.

Namun, tidak hanya manusia saja yang melakukan aktivitas di lingkungan. Hewan dan tumbuhan juga dapat melakukan banyak aktivitas di dalam lingkungan. Contohnya seperti tumbuhan yang bertumbuh di sebuah lingkungan.

Contoh bagi hewan adalah seperti dalam mencari makan dan berburu. Hewan juga mengandalkan lingkungan untuk berkembang biak dan bermain disana. Tanpa adanya lingkungan, maka makhluk hidup tidak dapat melakukan aktivitasnya. Hal itu karena tidak ada lagi ruang atau tempat untuk melakukannya.

 

3. Tempat untuk hidup

Poin ini sudah banyak disebutkan pada penjelasan-penjelasan sebelumnya. Salah satu fungsi utama lingkungan adalah sebagai tempat untuk hidup. Di dalam lingkungan, terdapat beragam makhluk hidup yang tinggal disana. Lingkungan adalah tempat yang kondusif dan ideal untuk digunakan. Makhluk hidup menjadikan lingkungan sebagai tempat interaksi. Di dalam lingkungan, makhluk hidup dapat berinteraksi, beristirahat bahkan dapat melindungi diri mereka.

KONSEP TRI HITA KARANA DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 1 KUTA

Tri Hita Karana yang menjadi azas seluruh masyarakat memberi isyarat bahwa dalam pengelolaan lingkungan fisik alam agar dilakukan secara bijaksana untuk mecapai suatu harmoni atau lestan sehingga sumber daya alam memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk kehidupan manusia dalam rentang waktu yang tidak terbatas. Upaya konservasi sumber daya alam dan terhindar dan kerusakan yang membahayakan bagi kehidupan. Disnilah peran Tri Hita Karana sebagai landasan hidup manusia di dalam melaksanakan aktivitas, apa yang telah dilaksanakan dapat berdampak positif bagi kehidupan manusia yang akan datang.

Strategi Implementasi Tri Hita Karana di SMP Negeri 1 Kuta yang telah dilakukan dapat dilihat dari 3 (tiga) unsur dalam konsep Tri Hita Karana yaitu :

1). Parhyangan, kehidupan beragama bukan hanya menyangkut kegiatan bersembahyang dan melangsungkan ritual yang kadang-kadang sampai berlebihan menggunakan sumber daya alam seperti flora dan fauna. Agama Hindu menurut ajarannya tidak mengajarkan manusia hanya untuk bersembahyang dengan melupakan tata kehidupan di dunia. Kesejahteraan dan kebahagiaan manusia lahir batin menurut agama Hindu, akan tercapai apabila manusia itu mampu mewujudkan tiga jenis hubungan harmonis sebagaimana yang muat pada Tri Hita Karana. Umat Hindu senantiasa berupaya memelihara keharmonisan hubungan dengan Hyang Widhi. Wujud dari hubungan manusia dengan Tuhannya adalah sikap atau perilaku manusia dengan memuja Hyang Widhi dengan membuat tempat suci, dan partisipasi spiritual. Bangunan suci merupakan tempat untuk menghubungkan diri dengan atau menghaturkan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Pada pawongan manusia disamping hidup bersama alam, manusia juga hidup bersama dengan sesamanya di dalam suatu sestem 871 asti. Sistem 871 asti itu sangat tergantung dari 871 asti kebudayaan yang dianutnya. Dalam 871 asti makrokosmos (Bhuana Agung) disebutkan bahwa unsur Tri Hita Karana itu meliputi jiwa alam(Brahman) manusia memiliki sabda, bayu dan idep (suara, tenaga dan pikiran) sebagai penggerak atau pengelola alam, dan fisik alam selaku tubuh dasar alam (Bapeda Bali dan Bali Trevel News, 200:4) Sesuai dengan konsep tersebut yang paling menentukan eksistensi alam adalah brahman, karena brahman adalah sang pemberi jiwa yang memberikan hidup dan kehidupan kepada manusia, karena manusia sebagai pengelola dan penggerak alam. Dalam kehidupan nyata bahkan manusia adalah penentu utama terhadap alam. Hal ini sesuai dengan pendapat Suma atmadja (1998:93-96) bahwa manusia adalah merupakan 871 asti yang dominan terhadap lingkungan, karena manusia dapat menguasai ilmu pengetahun dan teknologi dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang kehidupan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan.

3). Konsep Palemahan pada Tri Hita Karana merupakan hal yang sangat baik dan mempunyai makna yang tinggi. Akan tetapi sering kali konsep ini tiddak berjalan dengan baik disebabkan hubungan manusia dengan lingkungannya yang kurang harmonis. Alam akan memberikan hukuman kepada mereka yang menghilangkan sumberdaya alam, Manusia hanya memikirkan, merencanakan, dan melaksanakan berbagai ide dan gagasan dalam rangka peningkatan mutu kehidupan, sedangkan keberhasilannya sangat tergantung kehendak dari Ida Sanghyang Wdhi Wasa. Keyakinan umat hindu ini menempatkan Hyang Widhi sebagai maha penentu keberhasilan manusia didalam mewujudkan tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu. Dalm hubungan dengan ini pustaka suci veda menegaskan: Tak seorangpun akan mencapai kebahagiaan tanpa meyakini akan kebesaran Hyang Widhi, Atharwaveda, XXVI.3 Hyang Wdhi, Engkau adalah sumber kehidupan, sumber kecerdasan, dan sumber kebahagiaan, pencipta alam semesta, kami menuju-MU yang bercahaya, kami mohon bersedialah Engkau memberi tuntunan yang benar kepada kecerdasan budi pekerti kami. Athanvaveda, XX.18.3 Hyang Widhi hanya menyayangi orang yang bekerja keras. Ia membenci orang yang malas, mereka senantiasa sadar terhadap dharma akan mencapai kebahagiaan tertingggi

 

silakan klik logo power pont untuk mendowload materi


0 komentar:

Posting Komentar